Qian Hongyan, Semangat si Bocah Cacat
06.22.00
By
Hasan Efendi
Cerita Motivasi
0
komentar
Ujian yang mahaberat, jika disikapi dengan pikiran terbuka
dan jiwa yang lapang, bisa mengobarkan semangat perjuangan yang tak
gampang padam. Dan, semangat itulah yang dikobarkan seorang bocah
bernama Qian Hongyan.
Kita memang kadang perlu belajar dari seorang bocah. Jika kita ingat
kembali, semangat sebagai anak-anak sangat kuat untuk menerjang semua
halangan dan tantangan. Satu contoh nyata adalah saat kita belajar
berjalan. Meski jatuh berkali-kali, sebagai seorang bocah kita tentunya
terus berusaha hingga benar-benar bisa berjalan seperti saat ini.
Dan, semangat ala bocah inilah yang-barangkali-mampu menjadi "bara api"
yang terus menyala di tengah gelap dan kerasnya ujian bagi sesosok anak
berusia belasan dari negeri China, Qian Hongyan. Ujian
yang menimpa Qian memang sangat berat. Betapa tidak, di usianya yang
masih sangat dini-tiga tahun (tepatnya pada bulan Oktober 2000)-ia
mengalami kecelakaan fatal yang mengakibatkan separuh tubuhnya hingga
batas pinggang harus diamputasi.
Kondisi itu diperparah lagi dengan keadaan ekonomi orangtua Qian yang
tidak berkecukupan. Karena itu, keluarga gadis cilik yang tinggal di
Zhuangxia, China itu tak mampu memberikan kaki palsu untuk Qian. Sebagai
gantinya, keluarga tersebut menyangga tubuh Qian dengan potongan bola
basket. Sebuah solusi yang jauh dari kata nyaman, seperti kaki-kaki
palsu lainnya.
Namun, meski tumbuh dengan keterbatasan, Qian membuktikan bahwa dunia
belumlah tamat bagi dirinya. Ia tumbuh menjadi gadis yang periang dan
murah senyum-seolah-olah tak terjadi suatu apa pun dalam dirinya. Dengan
memantulkan bola basket di bagian bawah tubuhnya, dan dibantu penyangga
untuk membantunya bergerak, Qian tetap bisa menjadi bocah lincah
layaknya kebanyakan anak normal.
Bersiap Mendunia
Dengan kekurangan di tubuhnya, Qian pantang berputus asa, meski ia belum
tahu bagaimana masa depannya kelak serta bagaimana ia bisa mengubah
hidupnya dengan kondisinya saat itu. Hingga, suatu ketika ia mendatangi
sebuah pertandingan olahraga nasional yang diselenggarakan di Kunming
pada bulan Mei 2007. Di sana, benih yang menumbuhkan cita-citanya
bertumbuh.
Saat itu, Qian setiap hari menyaksikan perjuangan beberapa atlet cacat
yang ikut menyemarakkan pertandingan. Melihat perjuangan rekan senasib
yang bertubuh cacat, hati Qian pun tergerak. Jika orang lain mampu
berprestasi di bidang olahraga meski dengan tubuh cacat, mengapa dia
tidak melakukan hal yang sama? Pikiran itulah meletupkan cita-cita Qian
Hongyan untukikut menjadi seorang atlet.
Maka, selepas acara olahraga nasional tersebut, tekad Qian segera
diwujudkan dengan bergabung di sebuah klub renang khusus. Tekad itu
didukung sepenuhnya oleh orangtua Qian. Maka, mereka pun mendatangi
Zhang Honghu, seorang pelatih yang terkenal banyak menjadikan perenang
cacat sebagai juara di kejuaraan renang. Qian meminta kesempatan kepada
Zhang untuk dilatih menjadi seorang seorang juara.
Zhang yang dikenal sebagai pelatih bertangan dingin hanya mengatakan
bahwa semua tergantung pada kemauan dan tekad Qian. Sebab, menurutnya,
dengan kekurangan separuh tubuh yang tak dimilikinya, agak sulit bagi
Qian untuk berenang dengan hanya mengandalkan kedua lengannya. Tetapi,
tekad sangat kuat Qian rupanya berhasil memikat Zhang. Maka, ia pun
memberikan porsi latihan khusus bagi Qian agar lebih mampu
menyeimbangkan kedua bahu dan lengannya.
Kepercayaan Zhang pun dijawab dengan kesungguhan Qian. Dengan porsi
latihan cukup berat, apalagi dengan kesulitan yang dialami sejak awal
latihan, Qian tak pernah sekali pun mengeluh. Baginya, impian untuk
menjadi atlet adalah cita-cita yang tak boleh padam. Dalam sehari,
setidaknya jarak 2000 meter ditempuh Qian di arena air untuk melatih
otot-ototnya. Selain itu, latihan lain seperti sit-up, mengangkat beban,
hingga berbagai jenis latihan dilakukannya dengan bersemangat.
Semangat inilah yang membuat Qian kini dikenal di seantero China dan
bahkan dunia. Kisah hidup dan tekad kuatnya telah menginspirasi banyak
orang agar mampu mendobrak segala keterbatasan. Kisah Qian banyak dimuat
di berbagai media baik cetak maupun online sehingga mengangkat namanya.
Kini, ia ingin mendunia dengan usahanya mewakili China pada tahun 2012 pada kejuaraan renang di olimpiade khusus orang cacat.
Tak tanggung-tanggung, Qian mematok target menjadi juara dunia renang
pada kejuaraan olimpiade tersebut. Dia bekerja keras untuk mewujudkan
impiannya tersebut. Jika melihat kesungguhan dan tekadnya, sepertinya
impian itu tak mustahil untuk dicapai. Sebab, sejatinya kesungguhan dan
tekad kuat yang dilandasi kerja keras akan mampu menaklukkan segala
tantangan.
Source : http://www.andriewongso.com
0 komentar:
Silahkan isi komentar..!