Saya Hasan Efendi mengucapkan Terima kasih sudah berkenan tengok-tengok blog sederhana ini, kritik dan saran kalian sangat membantu perkembangan blog sederhana ini. Contact : HP/WA >> 0896-3554-9224[Tree]

Keluar dari Zona Nyaman

Prof Rhenald Kasali
@Rhenald_Kasali

Mungkin inilah yang tidak banyak dimiliki SDM kita: kemampuan untuk keluar dari zona nyaman. Tanpa keterampilan itu, perusahaan-perusahaan Indonesia akan “stuck in the middle,” birokrasi kita sulit “diajak berdansa” menjelajahi dunia baru yang penuh perubahan, dan kaum muda sulit memimpin pembaharuan.

Tidak hanya itu, orang-orang tua juga kesulitan mendidik anak-anaknya agar tabah menghadapi kesulitan. Dengan memberikan pendidikan formal yang cukup atau kehidupan yang nyaman tak berarti mereka menjadi manusia yang terlatih menghadapi perubahan. Apa artinya bergelar S2 kalau penakut, jaringannya terbatas, “lembek”, cepat menyerah dan gemar menyangkal.

Tetapi maaf, ketidakmampuan keluar dari zona nyaman ini bukanlah monopoli kaum muda. Orang-orang tua yang hidupnya mapan dan merasa sudah pandai pun terperangkap di sana. Seperti apakah gejala-gejalanya?

“Saya Pikir…”

“Saya pikir hidup yang nyaman, terlindungi, tercukupi adalah hidup yang aman”, begitu pemikiran banyak orang.

Kita berpikir, apa-apa yang kita kerjakan dan membuat kita mahir sehari-hari sudah final. Dengan cara seperti itu maka kita akan melakukan hal yang sama berulang-ulang sepanjang hari, melewati jalan atau cara-cara yang sama sepanjang tahun.

Padahal segala sesuatu selalu berubah. Ilmu pengetahuan baru selalu bermunculan dan saling menghancurkan. Teknologi baru berdatangan menuntut ketrampilan baru. Demikian juga peraturan dan undang-undang. Pemimpin dan generasi baru juga mengubah kebiasaan dan cara pandang. Ketika satu elemen berubah, semua kebiasaan, struktur, pola, budaya kerja dan cara pengambilan keputusan ikut berubah. Ilmu, keterampilan dan kebiasaan kita pun menjadi cepat usang.

Jalan-jalan yang nyaman kita lewati juga cepat berubah menjadi amat crowded dan macet, sementara selalu saja ada jalan-jalan baru.

Orang-orang yang terperangkap dalam zona nyaman biasanya takut mencari jalan, tersasar atau tersesat di jalan buntu. Padahal solusinya mudah sekali: putar arah saja, bedakan a dead end dengan detour.

Kalau bisa dikoreksi, mengapa konsep yang bagus dan sudah besar sunk cost-nya harus diberangus dan dikutuk habis-habisan? Bukankah kita bisa mengoreksi bagian-bagian yang salah? Orang-orang yang tak terbiasa keluar-masuk dari zona nyaman punya kecenderungan mengutuk jalan buntu karena ia merasa tersesat di sana. Ilmuwan saja, kalau kurang up to date sering melakukan hal itu, padahal orang biasa yang terlatih keluar dari zona nyaman bisa melihat jalan keluar.

Ada rangkaian sirkuit dalam otak kita yang membentuk jalur tetap, sehingga program diri dikuasa autopilot. Akibatnya, tanpa berpikir pun kita akan sampai di tempat tujuan yang sama dengan yang kemarin kita tempuh. Dan ketika kita keluar dari jalur itu, ada semacam inersia yang menarik kita kembali pada jalur yang sudah kita kenal.

Kata orang bijak, keajaiban jarang terjadi pada mereka yang tak pernah keluar dari "selimut rasa nyamannya." Keajaiban itu hanya ada di luar zona nyaman yang kita sebut sebagai zona berbahaya (a danger zone). Zona berbahaya ini seringkali juga dinamakan sebagai zona kepanikan (panic zone). Tetapi untuk menghindari kepanikan, para penjelajah kehidupan telah menunjukkan adanya zona antara, yaitu zona belajar (learning zone atau challenge zone).

Karena itulah, belajar tak boleh ada tamatnya. Sekolah pada lembaga formal bisa menyesatkan kalau beranggapan selesai begitu gelar dan ijazah didapat. Apalagi bila kemudian memunculkan sikap arogansi "saya sudah tahu" atau "mahatahu" tentang sesuatu hal.

Saya sering membaca tulisan para ilmuwan yang memberikan tekanan pada ijazahnya (yang memberi gelar) saat menggugat sebuah pendapat atau konsep. Tentang hal ini saya hanya bergumam, mereka kurang terbuka, kurang mampu melihat perspektif, tak kurang mau belajar lagi. Learning itu gabungan dari relearn dan unlearn. Orang yang terbelenggu dalam zona nyaman kesulitan untuk belajar lagi dan membuang pandangan-pandangan lamanya. Ia menjadi amat resisten dan keras kepala.

Manusia belajar sepanjang masa melewati ujian demi ujian. Dan itu meletihkan, bahkan kadang menakutkan, melewati proses kesalahan dan kegagalan, menemui jalan buntu dan aneka krisis, kurang tidur.

Kadang kita menemukan guru yang baik dan pandai, tapi kadang bertemu guru yang menjerumuskan dan menyesatkan. Tetapi mereka semua memberikan pembelajaran.

Jadi bagaimana gejala orang yang kesulitan “keluar-masuk” zona nyaman? Saya kira Anda sudah bisa melakukan introspeksi.

Hidup itu memang terdiri dari proses keluar-masuk. Kalau sudah nyaman, ingatlah jalan ini akan crowded dan kelak menjadi kurang nyaman. Jangankan melewati jalan raya, karier kita pun akan menjadi usang kalau tak berubah haluan memperbaharui diri. Perusahaan lebih senang mendapatkan kaum muda yang masih bisa dibentuk ketimbang kita yang lebih tua tapi sudah tak mau belajar lagi, keras kepala pula.

Kalau kita berani melewati jalan tak nyaman, lambat laun kita pun bisa meraih kemahiran. Kalau sudah mahir dan nyaman, jangan lupa cari jalan baru lagi. Seorang climber, kata Paul Stoltz terus mencari tantangan baru. Ia bukanlah a quiter atau a camper.

Siapa yang tak ingin hidup mapan dan nyaman? Kita bekerja keras untuk meraih kenyamanan dan ketenangan hidup, tetapi para ahli mengingatkan itu semua hanyalah ilusi. Dalam zona nyaman tak ada kenyamanan, tak ada mukjizat selain mereka yang berani keluar dari selimut tidurnya.

Bagaimana Melatihnya?

Saya ingin mengatakan pada Anda, jangan terburu-buru mengatakan bahwa manusia dewasa tak bisa berubah. Pengalaman saya menemukan banyak orang dewasa yang bisa berubah. Yang tidak bisa berubah itu adalah manusia yang sudah final.

Manusia yang sudah final itu biasanya pikirannya kaku seperti orang mati dan merasa paling tahu. Tentang manusia yang arogan ini bukanlah tugas manusia untuk mengubahnya, biarkan saja Tuhan yang memberikan solusinya. Hanya lewat ujian beratlah mukjizat itu baru terjadi pada mereka.


Prof. Rhenald Kasali adalah Guru Besar Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Pria bergelar PhD dari University of Illinois ini juga banyak memiliki pengalaman dalam memimpin transformasi, di antaranya menjadi pansel KPK sebanyak 4 kali, dan menjadi praktisi manajemen. Ia mendirikan Rumah Perubahan, yang menjadi role model dari social business di kalangan para akademisi dan penggiat sosial yang didasari entrepreneurship dan kemandirian. Terakhir, buku yang ditulis berjudul Self Driving: Merubah Mental Passengers Menjadi Drivers

0 komentar:

Silahkan isi komentar..!

Mbolang 4 hari 3 malam Diakhir Tahun 2014 ke Solo-Semarang dan Jogja

Senang sekali rasanya mendapatkan kesempatan dan pengalaman mbolang ke berbagai daerah di Jateng dan jogja. Sebenernya tak sengaja kami (saya dan istri) terpikir untuk melakukan perjalanan terlama dan terjauh untuk mengisi waktu libur akhir tahun ini hanya menggunakan kendaraan bermotor.


Dengan bantuan mbah Google Map dan Google earth, saya dan istri merancang rute perjalanan dan daftar-daftar destinasi yang akan kami kunjungi. Setelah semua tempat didaftar, kami mencatat jarak dan waktu yang dibutuhkan antara 1 destinasi ke destinasi lainnya.









Kali Urang


Air Terjun Umbul Songo


Gunung Ungaran broooo

Berikut rute yang sudah saya catat dan sudah kami kunjungi :
Start Senin Jam 7 pagi dr Blingoh Jepara, lanjut ke purwodadi via Pati, mampir ke Waduk kedung ombo, lalu meluncur ke keraton Surakarta ---- >Masjid Agung ----> pasar Klewer.

Lanjut ziarah sunan Bayat Klaten. Menginap semalam diarea makam Tembayat, Pandanaran. Klaten
Slasa pagi ke Ratu Boko ---> prambanan ---> Masjid Agung Jogja---> ziarah syeh Maulana Magribi --- > parangtritis ----> kraton Jogja ---> Malioboro, Alun2  Selatan Jogja. Menginap di Dekat Alun-alun ---> Taman Sari Jogja ---> Masjid Soko Tunggal

Rabu Pagi, Meluncur Ke Goa Jepang Kali Urang ---> Borobudur Magelang ---> Bermalam Di Kopeng Kab. Semarang,

Kamis pagi Mampir Yumaiho diKecandran Salatiga ---> Ziarah Makam Raden Fatah Demak ---> Blingoh Donorojo Jepara (Home). jam 21.30

Dan berikut destinasi yang dicancel :
1. Gunung Tidar
2. Bandungan


Kesan : Exelent, pengalaman pertama mbolang/touring yang luar biasa berkesan, selain waktunya yang lbh panjang, jg berkesempatan mengunjungi destinasi2 yang blm pernah dikunjungi sebelumnya. semoga Tahun-tahun berikutnya bisa berkunjung ke lebih banyak destinasi/tempat wisata, amin. Mohon doa semua kawan2 yang berkunjung kesini, smoga tahun-tahun berikutnya bisa jalan-jalan ke tempat yang lebih berkesan, amin

0 komentar:

Silahkan isi komentar..!

Akhirnya Terbongkar Rahasia Dibalik Perintah Orang Tua, Agar Anak-anak Segera Tidur Sore Ditiap Malam Jumat.

Dulu, ketika listrik belum merambah kepelosok desa, ada kebiasaan yang hampir sama disemua daerah.
Anak-anak dilarang tidur terlalu malam alias disuruh tidur sore, dengan berbagai macam alasan.
Ada orang tua yang menakut-nakuti anaknya dengan hal-hal yang berbau mistis atau hal-hal lain yang menyeramkan.

Ternyata semua itu hanya akal akalan saja.
Simak Cerita dibawah ini :
Ma : panggil sang suami.....
Ia pa : jawab sang istri.....
Malam ini malam apa....?
tanya sang suami....
Malam jumat pa.....
Jawab sang istri dengan manja....
Suami : Sekarang jam berapa ma.....?
Istri : jam 9 pa......
Suami : kok anak-anak belum ditidurin....?
Istri : emang mau ngapain pa...?
Suami : malam ini kan malam jumat' kan waktunya sunnah rosul....
Istri : hehe.....ia ya....
Suami : ya sdh sana tidurin, papa tak ngaji dulu. Nanti kalau anak-anak sudah tidur, panggil papa ya....
Istri : beres pa....

Singkat cerita, istri berangkat nidurin anaknya, suami berangkat ambil air wudlu.
Selesai ambil air wudlu, ambil Al Quran, sang suami siap-siap membaca surah Al Kahfi.
A'udzubillahiminasyaithonirrojim...
Bissmillahirrohmaanirrohiim....
Alhamdulillahilladzii anzala 'ala 'abdihil kitaaba walam yaj'al lahu 'iwaja.....
tiba-tiba.....
pa...pa......
Shodaqollaahul'adziim....
selanjutnya,.......
ong....ing.....eng.......

0 komentar:

Silahkan isi komentar..!

Sebab Kenapa Trader Susah Profit Konsisten

Oleh : Diki Damamudin
 
1. Belum Punya Sistem Trading
2. Tidak Konsisten pada Sistem Tradingnya


3. Sistem tradingnya belum Profitable
4. Ingin Seperti Trader lain yang bisa profit SEKIAN PERSEN dalam kurun waktu SEKIAN. atau / Pernah punya pengalaman Profit Besar dlm waktu singkat dan ingin meningkatkan target profitnya.

Apa yang dikerjar oleh Trader agar berhasil di bisnis Trading :
1. PROFIT BESAR DENGAN MODAL KECIL DALAM WAKTU SINGKAT
2. PROFIT KONSISTEN (AKUMULASI PROFIT > AKUMULASI LOSS) dalam kurun waktu tertentu.


Pilihan tersebut datang dari SUDUT PANDANG seseorang tentang Indikator Keberhasilan dalam bisnis Trading Forex. dan Sudut pandang yang salah akan membuahkan Hasil yang buruk.
Hasil Trading yang buruk, disebabkan > Kebiasaan Trading yang Buruk, > disebabkan Tindakan yang buruk, > disebabkan, Sudut Pandang yang keliru.

JADI >>
Untuk memperbaiki hasil trading,
Kita harus memperbaiki Kebiasaan,

Untuk memperbaiki kebiasaan,
Kita harus memperbaiki Tindakan,

Untuk memperbaiki tindakan,
Kita harus memperbaiki SUDUT PANDANG.

SUDUT PANDANG TENTANG
A. Bisnis Trading Forex
B. Indikator Keberhasilan


Kita bahas yang nomor 2.
Indikator Keberhasilan Seorang Trader :
1. Prosentase Profit dari Balance (Profit Besar, dengan Modal kecil dalam
waktu singkat)
2. Konsistensi Profit dalam periode tertentu

Anda bisa saja profit Ribuan Persen dengan modal kecil dalam kurun waktu yang singkat, namun hal ini akan membuat Psikologi trading Kurang baik, dalam jangka panjang anda akan gagal membentuk mental INVESTOR, (INVESTOR : KAYA TANPA HARUS BEKERJA / Passive Income). Kenapa?
Karena, Strategi Profit Besar dengan Modal Kecil dalam Waktu Singkat melibatkan Resiko yang Besar, (Resiko sebanding dengan profit yang ingin diraih). dalam hal ini anda Mengandalkan Profit dan menggantungkan Loss pada BESARNYA VOLUME (LOT) dan BANYAKNYA JUMLAH OP.
Resiko yang besar berani anda tanggung karena memang Balance Anda Kecil, sehinga anda BERANI. 

akan menjadi masalah ketika.
1. Anda Ingin bermain dengan BALANCE yang besar.
2. Anda Memiliki Peluang mengelola Balance Besar. (dapat investor / jadi Fund Manager / pengelola Akun Pamm).


bertahun tahun kita habiskan waktu untuk mencari profit besar dalam waktu singkat. padahal CEPAT ATAU LAMBAT, jika anda ingin serius di bisnis trading, dan ingin jadi TRADER KAKAP. Anda terpaksa harus :
1. Belajar Sabar Menunggu Profit
2. Belajar Mengambil Resiko Sekecil Mungkin. (Kaitannya dengan Momentum OP / Sabar menunggu open Posisi)


Ada seorang yang pernah profit diatas 5000 % dalam 3 hari. dia tunjukan trading statmentnya pada saya.
dan ketika saya tanya
"apakah dalam periode waktu per 3 hari berikutnya ente mampu meraih profit diatas 1000 persen secara konsisten?" dia diam dan sampai sekarang belum menjawab.
oh berarti yg demikian itu adalah LUCK.
Jika dalam bisnis anda hanya berpatokan pada LUCK / EBERUNTUNGAN. kapan anda akan menjadi PEBISNIS TULEN, PUNYA MENTAL BISNIS, kemudian NAIK KE MENTAL INVESTOR?

Adakah ILMU yang mampu membuat "LUCK" Menjadi Faktor Keberhasilan dalam Bisnis?
ADA, tapi hal tersebut Beresiko, resikonya bukan pada Uang, tapi pada Mental.
Pernah denger toh PENGUSAHA KAYA BUNUH DIRI TERJUN DARI LANTAI SEKIAN?.. ya mereka itulah yang mampu mengumpulkan uang banyak dan cepat tapi gak memiliki Stabilitas Emosi.

Anda boleh saja mengejar Skill Profit Ribuan Persen per hari. tapi saya jamin Mental anda akan selalu terguncang. he..he..
so bagaimana agar trading membahagiakan?
anjuran saya kejarlah Skill MENGKONSISTENKAN PROFIT.
(Membuat Akumulasi Profit lebih banyak dari Akumulasi Loss)

Contoh :
- Anda sudah mampu menganaisa dimana High Probability Price to Open Position.
- Anda punya Formula menciptakan akumulasi Profit Loss Ratio 2:1
(Misal dari 9 kali OP anda Profit 6 x dan Loss 3x)
- kemudian dari Analsia, Strategi, dan Formula tersebut didapatlah kesimpulan : PROFIT KONSISTEN 10% Perbulan.

dengan menyandang status "TRADER WITH 10% PROFIT A MONTH"
anda akan mendapatkan berapapun NOMINAL UANG yang anda butuhkan.
Anda mau uan 10 juta perbulan? tradinglah dengan balance 100jt
Mau 100 juta perbulan? tradinglah dengan balance 1m.

Nah jika ingin naik kelas, Anda tinggal belajar lagi. belajar bagaimana caranya meningkatkan 10% perbulan jadi konsisten 20% perbulan dst.
dengan demikian anda mampu HIDUP BAHAGIA SEBAGAI TRADER dan dapet 10juta perbulan, dengan balance 100 juta misalnya...
di sisi lain ada teman anda yang SPORT JANTUNG tiap detik untuk mencapai 10 juta sebulan dengan modal 1 juta atau kurang. dan demikian di bulan bulan seterusnya. teman anda akan selalu sport jantung setiap detiknya.

LOH TAPI KAN BUTUH MODAL BESAR? !!!!
Sssssttt... Jika Anda mampu Konsisten Profit 10% saja perbulan. ada 1001 jalan untu mendapatkan balance 100jt bahkan 1M jika anda mau.

Sekarang tinggal Pilih Mau Berhasil menjadi Trader dengan Jalan Seperti apa... .
yg perlu diingat : Bahagia tidak selalu melulu soal uang / Profit. itupun tujuan hidup anda adalah Bahagia... tapi jika tujuan hidup anda adalah PUNYA UANG SEBANYAK-BANYAKNYA.. ya sah sah saja.. 

Kesimpulannya :
1. ANDA TIDAK AKAN PERNAH BISA JADI SEPERTI TRADER LAIN YANG ANDA KAGUMI. (pada akhirnya dunia trading forex menuntut anda untuk jadi diri sendiri dan Punya Sistem Trading Sendiri).
2. TRADER ADALAH PROFESI. Seperti halnya Profesi lain dalam kehidupan sehari hari. ada yang jadi dosen, ada yang jadi artis, ada yang jadi dokter, ada yang jadi politikus. yap memang siapapun berhak MENGINGINKAN BERPROFESI APA. tapi ingat :
- Tidak semua orang COCOK jadi dosen
- Tidak semua orang COCOK jadi artis
- tidak semua orang COCOK jadi dokter
- tidak semua orang COCOK jadi politikus, dan
- TIDAK SEMUA ORANG COCOK JADI TRADER.

______________________________________________________
TEORI / PEPATAH / WEJANGAN / PETUAH dalam dunia TRADING BISA SAJA BENAR DAN SALAH (TERGANTUNG SUDUT PANDANG DAN YANG MEMANDANG)
"KESERAKAHAN DALAM TRADING" Bisa benar dan bisa salah tergantung Siapa Anda dan Dari Sudut pandang mana anda melihat
"TULISAN INI" Bisa benar dan bisa salah. tergantung Siapa Anda dan dari Sudut pandang mana anda melihatnya #Traderprofitkonsisten

0 komentar:

Silahkan isi komentar..!

Syndrome 'Menunda-nunda' Kumat Lagi

Beberapa bulan terakhir saya merasakan ada sebuah kebiasaan buruk yang kembali hadir dalam keseharian. Dan beberapa minggu terakhir saya berfikir keras untuk mengatasinya, apa kebiasaan itu? yupz benar sekali, penyakit 'menunda-nunda'. Setelah difikir-fikir banyak kerjaan yang terbengkalai, numpuk dimana-mana bahkan sering lupa dengan apa yang segera saya ingin lakukan, padahal belum sampai setengah jam, hmm ini akhibat syndrome 'menunda-nunda'.

Sebenarnya tidak hanya menunda-nunda, tapi juga karena terlalu banyak pertimbangan dan juga karena takut dikomentari orang-orang, ini yang membuat saya justru semakin jauh dari target. Semoga segera bisa diidentifikasi dan dicarikan solusi, sehingga penyakit ini bisa dibasmi.

Contoh kecil, dibawah ini adalah draf sebuah postingan yang sudah saya ketik sekitar 3 minggu lalu, sampai saat ini masih nongkrong didraf, kalo dipikir-pikir, benar-benar sudah perlu direvolusi, khususnya mental penunda-nunda :)
5 Draf  masih nangkring diruang redaksi :( memprihatinkan

Terakhir, pesan saya kepada kawan-kawan dan saya sendiri, jangan buat kebiasaan jelek ini, karena kalau sudah mendarah daging susah sekali membasminya, Salam Sukses buat semuanya !

0 komentar:

Silahkan isi komentar..!